Bandung Barat dan Pelukan Wedang Jahe

Bandung Barat akhir-akhir ini dingin banget (dengan jujur mengaku kalau aku tinggalnya gak di Bandung kota. A proud anak kabupaten here!). Aku tahu lokasi kediamanku terletak di daerah yang tiap paginya kerap disambut suhu 18°C. Walau begitu, belakangan memang terasa lebih dingin dari biasanya.

Meski langit cerah dan matahari kerap membasuhi sinar hangatnya, angin yang berembus malah bikin aku menggigil. Terkadang hujan juga, gak terprediksi. Kendati gak menentunya cuaca, aku lebih senang begini. Gak terlalu panas dan seimbang dengan atmosfer dingin yang aku inginkan.


Di kondisi yang dingin dan pandemi belum kunjung usai ini, salah satu rutinitas baru harianku adalah minum wedang jahe buatan sendiri. Selain memang karena memang profil minuman ini cocok untuk dinikmati ketika udara dingin, suguhan tradisional ini ampuh buat menangkal penyakit.

Setelah beberapa anggota keluargaku dinyatakan positif karena si virus itu, ibuku jadi rajin bikin wedang jahe untuk dikonsumsi di rumah. Awalnya, aku sendiri gak sering minum karena emang gak mau aja. Tapi, setelah aku ngerasa ada yang menyumbat hidungku dan mulai konsumsi si wedang pedas ini, seketika sembuh aja, gitu. Dari situ baru deh aku jadi hobi minumnya.



Seperti yang aku bilang di post sebelumnya, aku mau kasih tahu gimana caranya bikin wedang jahe. Gak susah kok bikinnya, soalnya semuanya pakai ilmu kira-kira (• ε •). Bahannya juga gak mahal kurasa, kecuali kalo teman-teman memang mau pakai jahe merah, ya. 

Bahannya cuma empat; jahe, serai, gula merah, dan air. Ini bahannya masing-masing disesuaikan aja  kebutuhan teman-teman mau bikin seberapa banyak. Kalau aku biasanya langsung bikin seukuran satu panci presto biar sekaligus jadi.

Di sini aku pake jahe biasa semua, kadang dicampur sama jahe merah kalau ada stoknya. Jahe ini terus aku kupas, cuci sampai bersih, baru iris tipis-tipis. Untuk ngirisnya gak ada trik tertentu sih, cuma aku suka potongnya memanjang biar cepat selesai ଘ(੭ˊᵕˋ)੭.

Setelah selesai diiris, baru aku masukin semua bahan yang tadi aku sebutin ke dalam presto (ini karena aku gak punya panci yang cukup besar. Pakai panci biasa juga gak masalah). Jangan lupa serainya digeprek dulu, dan jumlah serai, gula merah, sama airnya disesuaikan aja sama banyaknya wedang jahe yang mau teman-teman bikin. Karena aku bikinnya dalam batch yang cukup banyak, segini besar gula merah yang aku pakai (biasanya kalau di daerah ibuku disebutnya selirang). Untuk serai lupa gak aku foto gapapa, ya ≧◡≦.




Agak besar memang, cuma kadang masih suka aku tambahin lagi kalau rasa manisnya belum sesuai sama lidahku. Kalau udah semua bahan masuk ke dalam panci, tinggal nyalakan kompor dan let fire does the work✨. Tunggu sampai mendidih, et voilà, wedang jahe swakarya bisa teman-teman nikmati♡. Mudah kan, cara buatnya?

Sehari aku bisa menghabiskan 3-5 gelas sendiri, karena emang cocok banget buat menemani aku pas lagi kerja. Berasa lagi dipeluk dari dalam, hangat (I know this doesn't quite make any sense but please bear with me ╥﹏╥). Belum lagi cuaca di siang hari sekarang suka mendung kemudian hujan. Pokoknya udah deh, pelukan wedang jahe gak pernah salah musim gini.

Kalau teman-teman sendiri gimana? Apa rutinitas baru yang sekarang lagi sering dilakukan? Atau mau ikutan dipeluk wedang jahe juga, mungkin?


(´。• ◡ •。`) ♡

2 comments

  1. Whaa~ Sasya warna Bandung toh 🙈 enak euyy tinggal di Bandung soalnya hawanya sejukk 😆. Kebetulan aku tinggalnya di Jabodetabek, tiap hari rasanya gerah 🤧 jadi pas ke Bandung, rasanya kayak berada di negara lain soalnya sejuk terus kalau malam dingin 😆 sensasinya asiikk hahaha duhh, jadi kangen ke Bandung 😢
    Btw, aku belum pernah minum wedang karena.. nggak mau coba aja 🤣 #plakk. Tapi pernah coba minuman jahe merah dan itu hangat banget di tenggorokan sampai perut 🤣. Kayaknya wedang ini mirip-mirip sensasinya 🤔

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa tapi di Bandung coret aku kakk🤣 Hayu atuh jika corona sudah tidak melanda kita bersua di sini. Atau aku yg main ke Kak Lia kali, yaa? 😆

      Ih sama bgt! Tadinya aku gak mau coba ajaa wkwk. Wedang ini pada dasarnya sama kok kaya minuman jahe merah ituu. Kayak bandrek tp bukan bandrek (?)

      Delete

One Chocolate Eater